Tuesday, August 26, 2014

Mencangkul Kepala Ibunya, Amukan Suyono Baru Reda Setelah Diberi Rokok


Mencangkul Kepala Ibunya, Amukan Suyono Baru Reda Setelah Diberi Rokok
net

ilustrasi







TRIBUNNEWS.COM, SUMEDANG - SUYONO alias Ono (53) menatap tajam ketika ada yang bertanya di ruang Reserse Umum (Resum) Reskrim Polres Sumedang.


Bahkan penyidik yang mau memeriksa juga kesulitan karena pelaku hanya menatap tajam saat ditanya kemudian tersenyum sendiri.


Beberapa kali polisi menyodorkan rokok dan bertanya apakah mau minum. Tapi Suyono kembali menatap tajam dan kemudian menggelengkan kepalanya.


“Setahu saya Ono ini sudah lama menderita gangguan jiwa. Suka mengamuk tapi sasarannya keluarganya dan amukan baru reda setelah disodori rokok,” kata Oo Suhara, Ketua RW 05 Perum Asabri, Desa Jatimulaya, Kecamatan Sumedang Utara.


Menurut Oo, sudah beberapa kali ibunya dan saudara kandungnya dikejar-kejar pelaku yang mengamuk dengan golok. “Tapi warga sudah tahu kalau mengamuk seperti itu langsung diberi rokok dan amukannya pasti reda,” kata Oo.


Menurut Endi Sobandi (57), adiknya itu sudah lama terganggu kejiwaannya. “Adik saya itu memang terganggu jiwanya, bisa disebut gila, sudah sejak lama dia terganggu seperti itu. Sekitar tahun 1970-an sempat dibawa ke RS jiwa,” kata Endi.


Endi tak bisa menyalahkan adiknya yang melakukan aksi seperti itu sehingga mengakibatkan ibu mereka meninggal dunia.


Di rumah itu Sopiyah yang juga seorang janda dan hidup dari uang pensiunan almarhum suaminya itu tinggal bersama ketiga anaknya, Endi Sobandi, Sulastri dan Suyono.


“Saya jarang bicara, karena kalau diajak bicara pasti marah-marah,” katanya.


Keseharian Suyono biasa saja bahkan kalau ada warga di sekitarnya meminta tolong, Suyono bersedia membantu.


“Kesehariannya biasan saja, kalau tidak kumat sakit jiwanya bisa diajak komunikasi. Bahkan kalau ada warga yang menyuruhnya dia mau seperti menyapu atau menjadi buruh bangunan,” kata Oo.


Menurutnya, kalau azan berkumandang, Suyono pasti segera bergegas ke masjid dan menjalankan salat lima waktu. “Salatnya rajin dan pasti ke masjid begitu mendengar suara azan,” kata Oo.


Bahkan, terang dia, jika ada warga yang memberinya rokok pasti mengucapkan terima kasih. “Bahkan kalau belum dijawab ucapan terima kasihnya itu, dia terus saja mengucapkan terima kasih sampai yang memberinya mengiayakan,” katanya. (std)







0 comments:

Post a Comment