TRIBUNNEWS.COM, BANDUNG - Pihak Rumah Sakit Umum Pusat Hasan Sadikin Bandung akan melakukan penanganan berupa pemisahan bayi kembar siam dari Sumedang pada saat yang tepat. Kemarin bayi dalam keadaan stabil.
"Untuk sementara ini kami tidak bisa bicara banyak mengenai peristiwa ini karena adanya penolakan dari orang tua bayi kembar siam tersebut untuk memberikan keterangan kepada media," ujar Kepala Sub-Bagian Humas dan Protokoler, Dr. Nurul Wulandhani, saat ditemui di RSHS, Rabu (27/8/2014).
Bayi kembar siam berjenis kelamin perempuan itu lahir di RSUD Sumedang pada Senin (25/8) pukul 09.00 WIB. Bayi itu lahir secara normal dari rahim seorang ibu bernama Eni (27). Pada keesokan harinya, bayi itu dirujuk ke RSHS untuk perawatan lebih lanjut.
Sampai kemarin, bayi kembar siam itu berada di ruang neonatal intensive-care unit (NICU)/Ruang Perawatan Intensif Bayi RSHS. Pihak keluarga bayi kembar siam itu masih enggan memberikan keterangan kepada media. Menurut Nurul, orang tua bayi kembar siam masih dalam keadaan syok dengan peristiwa tersebut.
"Sejauh ini kondisi bayinya sehat, tapi pihak keluarga bayi tersebut meminta kepada kami agar apa yang dialaminya tersebut tidak dipublikasikan dan kita harus hormati keputusan itu," ujar Nurul, seraya menambahkan, sejak awal orang tua si bayi beranggapan kondisi bayi kembar siam itu bukan untuk konsumsi publik.
Meski begitu, kata Nurul, orang tua bayi kembar siam itu akan mempertimbangkan kembali setelah melakukan pembicaraan lebih lanjut dulu dengan keluarganya perihal kebersediaannya memberikan keterangan kepada publik lewat media.
"Kalau yang bersangkutan sudah bersedia memberikan keterangan perihal peristiwa itu, kami pihak RSHS berjanji akan mengundang rekan-rekan media untuk keperluan publikasi dan keterangan lanjutannya," ujar Nurul.
Berdasarkan pantauan Tribun, ruang NICU, tempat bayi kembar siam itu dirawat, dijaga keamanan RSHS. Siapa pun yang tidak berkepentingan, termasuk awak media, tidak diperkenankan masuk ke ruangan tersebut. (cr4)
0 comments:
Post a Comment