Friday, August 29, 2014

UNAOC Keenam Bentuk Apresiasi Dunia Kepada Indonesia




TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Indonesia kembali menjadi tuan rumah pada acara Forum Global keenam Aliansi Peradaban PBB (Global Forum of the United Nations Alliance of Civilizations/UNAOC), yang diselenggarakan di Nusa Dua, Bali, 28-29 Agustus 2014.


Pada kegiatan internasional ini, Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) akan menjadi pembicara kunci pada Forum Global keenam.


Mahir Bayasut sebagai satu-satunya delegasi yang dikirim oleh Dewan Pengurus Pusat (DPP) Komite Nasional Pemuda Indonesia (KNPI) mengatakan, pertama kalinya di kawasan Asia Pasifik, yaitu Indonesia sebagai tuan rumah penyelenggaraan UNAOC.


"Kegiatan ini diikuti hampir lebih dari 45 negara dan dengan terpilihnya Indonesia sebagai tuan rumah dapat dimaknai sebagai bentuk pencapaian dan apresiasi oleh internasional bahwa Indonesia dapat menjadi role model bagaimana sebuah negara yang harmonis antarkeberagaman suku, agama, ras, budaya," kata Mahir dalam keterangan persnya, Jumat (29/8/2014).


Forum Global keenam ini bertajuk Unity in Diversity: Celebrating Diversity for Common and Shared Values, dimana tema ini bertujuan untuk mendorong terciptanya harmoni antarperadaban.


Mahir mengatakan, tema yang diambil dalam Forum Global keenam ini sebenarnya sudah menjadi motto bangsa Indonesia, yaitu Bhinneka Tunggal Ika. Secara formal, Bhinneka Tunggal Ika diterjemahkan dalam bahasa Inggris menjadi 'Unity in Diversity'.


Mahir yang menjadi delegasi pemuda Indonesia berpendapat, dalam konteks kepemudaan di tengah banyaknya etnis dan budaya di dalam Indonesia itu sendiri, pemuda harus mampu menjaga nilai 'Unity in Diversity' dalam konteks sumpah pemuda saat ini, sehingga perjuangan bangsa Indonesia dalam mencapai keinginan untuk Satu Tanah Air, Satu Bangsa, Satu Bahasa Persatuan dapat tercapai.


"Semoga dengan terlibatnya dan menjadi tuan rumah dalam kegiatan ini, Indonesia dapat menjadi contoh sebuah bentuk mozaik, dimana Indonesia dapat menyelaraskan, menyatukan dan menyeimbangkan toleransi keberagaman agama, ras, etnis, status sosial, dan berbagai macam unsur yang saling berbeda," ujarnya.







0 comments:

Post a Comment