Pekan ini seorang anak perempuan yang sedang belajar menembak dengan senapan Uzi menembak pelatihnya hingga meninggal dunia.
Insiden itu menguatkan stereotip bahwa senjata api merupakan bagian dari budaya Amerika Serikat.
Kenyataannya tidak semua orang Amerika belajar menembakkan senjata api. Namun, bagi mereka yang dibesarkan dalam keluarga dengan kultur menembak biasanya sudah berkenalan dengan pistol dan senapan sejak usia dini.
Daun Baum, misalnya. Ketika ia berusia lima tahun, penulis buku Gun Guys: A Road Trip itu sudah mulai menggunakan senjata api.
Saat dia beranjak dewasa, Baum berkelana keliling Amerika untuk mempelajari budaya senjata di AS. Ia percaya menembak bisa mengajarkan anak-anak pelajaran berharga tentang rasa hormat dan disiplin.
"Hal itu bisa menjadi sesuatu yang baik bagi anak-anak," kata dia. "Yang Anda katakan kepada anak-anak adalah, 'Yang saya letakkan di tanganmu adalah alat yang sangat berbahaya dan saya mempercayakannya kepadamu untuk digunakan dengan semestinya'."
Sebanyak 31% rumah tangga di AS memiliki sedikitnya satu anak kecil dan satu senjata yang disimpan di rumah, berdasarkan survei Law Center to Prevent Gun Violence.
Bagi banyak orang tua, menjadi pemilik senjata api yang bertanggung jawab juga berarti mengajari anak-anak mereka menembak dan menghormati senjata api dari usia dini.
Keterlibatan anak-anak dengan senjata begitu tertanam sehingga di banyak wilayah di AS, sekolah diliburkan pada hari pertama musim berburu kijang.
Sebuah perusahaan bahkan menjual senjata khusus untuk anak-anak. Paket "Senapan Pertamaku" yang dijual oleh toko Crikket Firearm memiliki ukuran lebih kecil dan dibuat untuk tangan berukuran kecil.
Cepat belajar
Baum mengajarkan anak perempuannya untuk menembak ketika ia berusia 10 tahun.
"Anak-anak itu pandai," kata Baum. "Awalnya, mereka akan menemukan apa saja yang Anda coba sembunyikan. Kemudian mereka akan belajar tentang instruksi. Mereka bisa belajar tentang keamanan."
David Prince dan istrinya memulai arena tembak Eagle Gun Range di Lewisville, Texas, dua tahun yang lalu.
Mereka menerima anak-anak mulai dari usia delapan tahun dan sudah sering menggelar pesta ulang tahun anak-anak di fasilitas milik mereka.
"Kami ingin menyediakan lingkungan aman, rumah keluarga untuk belajar tentang keamanan senjata karena anak-anak akan berinteraksi dengan senjata," kata Prince.
"Mereka melihat senjata api di video game. Mereka harus tahu bahwa senjata api sangat berbahaya."
Prince mengajari anak-anaknya sendiri bagaimana memegang dan mengosongkan senjata pada usia lima dan enam tahun "agar mereka tidak penasaran lagi," katanya.
0 comments:
Post a Comment