TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Massa dari Progres 98 yang berunjukrasa di depan kantor stasiun televisi berita Metro Tv, membawa pisau cukur dan botol minuman keras saat berdemo.
Botol minuman keras serta pisau cukur tersebut diacungkan para pengunjuk rasa ketika berdemo di depan kantor televisi yang dimiliki pendiri Partai Nasional Demokrat, Surya Paloh tersebut.
Koordinator aksi dari Progres 98 Fikram Faraid mengatakan botol minuman keras dan pisau cukur yang dibawa tersebut merupakan simbol politik dari pemilik Metro Tv.
"Kita bawa minuman keras karena pemilik Metro tv telah mabuk, mabuk kekuasaan, sementara pisau cukur ini sebagai bentuk simbol agar Surya Paloh bersih dalam berpolitik," ujar Fikram di depan kantor Metro Tv Jalan Pilar Mas Raya, Kedoya, Jakarta, Jumat(1/8/2014).
Fikram mengatakan mabuk kekuasaan dan tidak bersihnya politik yang dimainkan Surya Paloh terlihat dari pemberitaan yang tidak berimbang dan cenderung memojokkan.
"Unjuk rasa korupsi ratusan triliun, kemudian dipelintir itu indikasi kuat bahwa pemiliknya mabuk kekuasaan. Kita murni aksi moral mendukung penyelesaian korupsi tapi dipelintir sedemikian rupa, kami akan lawan," ujar Fikram.
Menurut Fikram Faraid dalam tayangan berita tersebut, Metro Tv menyebutkan aksi unjuk rasa Progres 98 yang menuntut diusutnya dugaan kasus gratifikasi Jokowi di depan kantor Komisi Pemberantasan Korupsi, Rabu(30/7/2014) lalu ditunggangi massa bayaran.
0 comments:
Post a Comment