TRIBUNNEWS.COM,NGAWI - Pembunuh siswi SMAN Ngawi akhirnya dibekuk.
Tim penyidik Satuan Reskrim Polres Ngawi menetapkan, Dedy Aditya (19) warga Desa Randusongo, Kecamatan Gerih, Kabupaten Ngawi sebagai pembunuh Sri Lestari (17) warga Dusun Wonokerto, Desa Karanggupito, Kecamatan Kendal, Kabupaten Ngawi Jawa Timur.
Korban ditemukan tewas di parit sawah Desa Mejasem, Kecamatan Kendal, Kabupaten Ngawi, Senin (25/8/2014) kemarin. Tersangka tak lain merupakan kekasih korban.
Dugaan sementara aksi pembunuhan itu, dilakukan tersangka karena jengkel terhadap korban.
Dari tangan tersangka polisi mengamankan sejumlah barang bukti yang digunakan tersangka saat membunuh korban.
Yakni Motor Yamaha Vega ZR bernopol AE 2262 KI, sebuah jaket warna hitam milik tersangka, sebuah celana panjang hitam milik tersangka, satu koas tanpa lengan, dua buah HP milik tersangka serta sebuah dompet.
"Kami sudah mengamankan tersangka dalam waktu 28 jam dari kasus kejadian," terang Kasat Reskrim Polres Ngawi, AKP Budi Santoso kepada Surya, Selasa (26/8).
Lebih jauh, Budi mengungkapkan tersangka ditangkap di rumahnya di Desa Randusongo, Kecamatan Gerih usai mengantar nenek tersangka berobat.
"Kami tangkap di rumahnya sepulang dari mengobatkan neneknya," imbuhnya.
Budi menceritakan kasus pembunuhan itu, bermula dari kejengkelan tersangka terhadap korban. Yakni awalnya, Minggu (24/8) pagi korban keluar rumah bersama teman wanitanya, Dwi.
Kemudian janjian bertemu dengan tersangka di sebuah warung bakso di Desa Simo, Kecamatan Kendal, Kabupaten Ngawi.
"Paska bertemu antara korban, tersangka dan teman korban, kemudian korban dan tersangka pergi berdua ke tempat Wisata Telaga Sarangan, Kecamatan Plaosan, Kabupaten Magetan," paparnya.
Sore hari sepulang dari Wisata Telaga Sarangan itu, korban dan tersangka pulang. Di tengah perjalanan keduanya berencana akan bermain lagi ke tempat Kebun Teh Wisata Jamus, Kecamatan Sine, Kabupaten Ngawi.
Akan tetapi, korban tak mau diajak tersangka ke kebun teh itu lantaran waktu sudah menunukkan pukul 17.00 WIB. Seketika itu, tersangka merasa jengkel karena korban terus marah-marah lantaran tak mau diajak ke kebun teh itu.
"Kemudian tersangka membelokkan motor ke sebuah kebun jagung yang berada di selatan lokasi penemuan jenazah korban. Saat berada di dalam kebun jagung motor yang ditumpangi terjatuh hingga membuat korban makin marah-marah. Karena jengkel tersangka langsung melepas jaket tersangka dan mengikatkan ke leher korban serta membekap mulut korban dengan kain jaket itu hingga korban tewas karena tak bisa bernafas," ungkapnya.
Paska mengetahui korban tewas, kata Budi tersangka menyeret mayat korban ke sebuah parit yang ada di tepian jalan raya itu. Alasannya, agar mayat korban bisa segera diketahui warga yang melintas di jalur alternatif Mageten - Ngrambe, Kabupaten Ngawi itu.
"Usai ada di parit, tersangka meninggalkan jenazah korban dan pulang," urainya.
0 comments:
Post a Comment